Total Tayangan Halaman

Minggu, 20 Oktober 2013

Reuni SMK Pratiwi Singkawang Angkatan '92 Jurusan Akuntasi


Temu Kengen Setelah 21 Tahun Tak Bersua
Oleh : Eddy Donbosco (Dinatus)
Reuni SMK Pratiwi Singkawang Angkatan ’92, Jurusan Akutansi di Restourant Raja Kuring, Jakarta, Sabtu, (21/9/2013) berlangsung penuh persaudaraan. Sekitar 30 Alumni yang hadir saat itu tampak larut dalam suasana keakraban. Mereka terlihat bernostalgia mengenang kembali masa-masa saat duduk di bangku sekolah yang berlokasi di Jalan Tanjung Batu Sedau, Kec.Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat ini.
Acara terasa begitu istimewa dengan hadir 16 guru yang terbang dari kota Singkawang. Mereka mendapat undangan secara khusus dengan semua biaya dan akomodasi ditanggung pihak panitia yang diperoleh dari semua peserta reuni.
Suasana haru pun begitu terasa, ada yang berbagi cerita hingga saling berpelukan untuk melepas rasa rindu setelah 21 tahun lama tak bersua.
Lukas Chang, Ketua Panitia, mulai membuka acara dengan menceritakan berbagai cerita menarik saat masa-masa sekolah. Ia bercerita kejadian menarik di dalam kelas hingga beberapa kenakalan anak-anak SMK Pratiwi kala itu. Tak ayal, semua cerita masa-masa sekolah itu membuat gelak tawa semua peserta reuni.
“Terima kasih kepada teman-teman yang telah meluangkan waktunya dan semua partisipasinya sehingga acara yang luar biasa ini dapat terlaksana. Terima kasih juga kepada Bapak dan Ibu guru yang telah berkenan hadir. Terima kasih atas semuanya. Tak mungkin kami bisa seperti ini tanpa ada jasa-jasa dari Ibu dan Bapak guru,” tutur David, mantan Ketua Kelas SMK Pratiwi Singkawang Angkatan ’92 jurusan Akutansi.
Mustamir Mustafa, SE, selaku perwakilan para guru memberikan apresiasi kepada mantan anak didiknya sehingga dapat menggelar acara reuni untuk pertama kalinya itu. Para guru merasa tersanjung atas sambutan hangat semua peserta reuni.
“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita dapat mengadakan acara reuni angkatan ’92 ini untuk yang pertama kalinya. Sehingga angkatan yang lainnya juga dapat melakukan hal yang sama. Wajar bagi kami memberikan apresiasi kepada anak-anak kami yang merupakan alumni yang hingga saat ini tetap kompak, terutama kepada saudara Bun Nyan Min dan rekan-rekan lainnya yang telah berlelah-lelah menjemput dan mengkoordinir kehadiran kami di Jakarta ini,” ucap Mustamir Mustafa.
Momentum
Dia berharap hubungannya akan tetap terjalin dan reuni ini menjadi momentum bagi planning reuni Akbar di masa yang akan datang yang lebih meriah. Sebab, jumlah alumni jika berkumpul dapat mencapai  4.000 orang yang tersebar di seluruh dunia.
Tak lupa, pada kesempatan itu Mustamar juga menyampaikan salam dari beberapa guru yang tidak bisa hadir karena sakit serta ada guru yang sudah terlebih dahulu dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Kami juga berharap dan terus mendo’akan kepada para alumni selalu sukses dalam usaha, karier dan keluarga. Jangan lupa mampir jika pulang kampung, dan dapat mendukung akan proses perkembangan sekolah yang sudah menginjak usia ke 27 tahun,” ujarnya.
Apresiasi Para Guru
Tampak hadir dalam reuni itu, Ketua DPRD Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie yang merupakan salah satu alumni SMK Pratiwi Angkatang ’92.
Mewakili teman temannya, politisi wanita yang dikenal tegas ini memberikan bingkisan kepada para guru sebagai cendramata. Sebelumnya seluruh alumni berdiri didepan para guru yang duduk dengan menyanyikan lagu “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” sebagai wujud terima kasih kepada para guru yang telah berjasa mendidik mereka.  
Satu persatu guru menyalami dan memeluk para mantan anak didiknya itu. Suasana haru pun begitu terasa hingga air mata menetes sebagai rasa bangga dan bahagia.
“Terima kasih yang tak terhingga kepada para guru yang telah berjasa dalam mendidik dengan penuh kesabaran, serta berharap agar sekolah SMK Pratiwi semakin maju dan menjadi sekolah yang terkemuka di kota Singkawang. Maafkan kami yang selama ini mungkin telah banyak membuat Bapak dan Ibu guru sakit hati, marah, karena kenakalan dan kemalasan kami. Semoga Tuhan memberkati dan membalas segala kebaikan dan pengorbanan Bapak dan Ibu guru,” kata Tjhai Chui Mie penuh haru sembari mengajak semua peserta reuni menyanyikan lagu “Hymne Guru”.
  
Gala dinner melengkapi kebahagiaan para alumni. Sembari diringi lagu tembang kenangan persembahan dari para alumni dan beberapa guru yang membawa momory ke masa-masa di sekolah dulu.
Reuni Angkatan ’92 ini merupakan reuni perdana setelah 21 tahun berpisah. Setelah lulus, mereka berpisah untuk menempuh jalannya masing-masing. Ada yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi, bekerja, merantau ke luar negeri, bahkan ada yang langsung menikah muda.
Meskipun sudah berpisah, namun tetap berkomunikasi sehingga hubungan tetap terjalin. Alumni SMK Pratiwi yang dahulunya bernama SMEA ini tersebar di beberapa wilayah Indonesia, diantaranya Jabodebek dan ada yang masih menetap di Singkawang dan Pontianak. Ada juga yang berjuang dengan melanjutkan hidup dan berkairer di Taiwan.
“Melepas rasa rindu setelah 21 tahun tidak bertemu. Dengan adanya reuni jadi bisa bernostalgia kembali, bisa senang-senang bareng,” tutur Ketua Panitia, Lukas Chang.
Hal senada diungkapkan Sau Phen atau yang disapa David, bahwa reuni perdana ini dapat dijadikan momentum atau cikal bakal bagi reuni-reuni bagi angkatan lainnya, bahkan dapat mengarah kepada reuni akbar sebagai agenda jangka panjang.
“Selain mempererat hubungan pertemanan dan persaudaraan sesama alumni, kami berencana kedepannya akan membuat kegiatan yang bermanfaat bagi para alumni dan para guru.” jelas penguasa garmen sukses di Jakarta ini penuh semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar