Temu Kengen Setelah 21 Tahun Tak Bersua
Oleh : Eddy Donbosco
(Dinatus)
Reuni SMK Pratiwi Singkawang Angkatan ’92, Jurusan Akutansi di Restourant Raja Kuring, Jakarta, Sabtu, (21/9/2013)
berlangsung penuh persaudaraan. Sekitar 30 Alumni yang hadir saat itu tampak
larut dalam suasana keakraban. Mereka terlihat bernostalgia mengenang kembali masa-masa
saat duduk di bangku sekolah yang berlokasi di Jalan Tanjung Batu Sedau,
Kec.Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat ini.
Acara terasa begitu istimewa dengan
hadir 16 guru yang terbang dari kota Singkawang. Mereka mendapat undangan
secara khusus dengan semua biaya dan akomodasi ditanggung pihak panitia yang
diperoleh dari semua peserta reuni.
Suasana haru pun begitu terasa, ada
yang berbagi cerita hingga saling berpelukan untuk melepas rasa rindu setelah 21
tahun lama tak bersua.
Lukas Chang, Ketua Panitia, mulai
membuka acara dengan menceritakan berbagai cerita menarik saat masa-masa
sekolah. Ia bercerita kejadian menarik di dalam kelas hingga beberapa kenakalan
anak-anak SMK Pratiwi kala itu. Tak ayal, semua cerita masa-masa sekolah itu
membuat gelak tawa semua peserta reuni.
“Terima kasih kepada teman-teman yang
telah meluangkan waktunya dan semua partisipasinya sehingga acara yang luar
biasa ini dapat terlaksana. Terima kasih juga kepada Bapak dan Ibu guru yang
telah berkenan hadir. Terima kasih atas semuanya. Tak mungkin kami bisa seperti
ini tanpa ada jasa-jasa dari Ibu dan Bapak guru,” tutur David, mantan Ketua
Kelas SMK Pratiwi Singkawang Angkatan ’92 jurusan Akutansi.
Mustamir Mustafa, SE, selaku
perwakilan para guru memberikan apresiasi kepada mantan anak didiknya sehingga
dapat menggelar acara reuni untuk pertama kalinya itu. Para guru merasa
tersanjung atas sambutan hangat semua peserta reuni.
“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga kita dapat mengadakan acara reuni angkatan ’92 ini untuk yang
pertama kalinya. Sehingga angkatan yang lainnya juga dapat melakukan hal yang
sama. Wajar bagi kami memberikan apresiasi kepada anak-anak kami yang merupakan
alumni yang hingga saat ini tetap kompak, terutama kepada saudara Bun Nyan Min
dan rekan-rekan lainnya yang telah berlelah-lelah menjemput dan mengkoordinir
kehadiran kami di Jakarta ini,” ucap Mustamir Mustafa.
Momentum
Dia berharap hubungannya akan
tetap terjalin dan reuni ini menjadi momentum bagi planning reuni Akbar di masa
yang akan datang yang lebih meriah. Sebab, jumlah alumni jika berkumpul dapat
mencapai 4.000 orang yang tersebar di seluruh dunia.
Tak lupa, pada kesempatan itu
Mustamar juga menyampaikan salam dari beberapa guru yang tidak bisa hadir karena sakit
serta ada guru yang sudah terlebih dahulu dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Kami juga berharap dan terus
mendo’akan kepada para alumni selalu sukses dalam usaha, karier dan keluarga. Jangan
lupa mampir jika pulang kampung, dan dapat mendukung akan proses perkembangan
sekolah yang sudah menginjak usia ke 27 tahun,” ujarnya.
Apresiasi Para Guru
Tampak hadir dalam reuni itu, Ketua
DPRD Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie yang merupakan salah satu alumni SMK Pratiwi
Angkatang ’92.
Mewakili teman temannya, politisi
wanita yang dikenal tegas ini memberikan bingkisan kepada para guru sebagai
cendramata. Sebelumnya seluruh alumni berdiri didepan para guru yang duduk
dengan menyanyikan lagu “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” sebagai wujud terima kasih
kepada para guru yang telah berjasa mendidik mereka.
Satu persatu guru menyalami dan
memeluk para mantan anak didiknya itu. Suasana haru pun begitu terasa hingga
air mata menetes sebagai rasa bangga dan bahagia.
“Terima kasih yang tak terhingga
kepada para guru yang telah berjasa dalam mendidik dengan penuh kesabaran, serta
berharap agar sekolah SMK Pratiwi semakin maju dan menjadi sekolah yang
terkemuka di kota Singkawang. Maafkan kami yang selama ini mungkin telah
banyak membuat Bapak dan Ibu guru sakit hati, marah, karena kenakalan dan
kemalasan kami. Semoga Tuhan memberkati dan membalas segala kebaikan dan
pengorbanan Bapak dan Ibu guru,” kata Tjhai Chui Mie penuh haru sembari
mengajak semua peserta reuni menyanyikan lagu “Hymne Guru”.
Gala dinner melengkapi kebahagiaan
para alumni. Sembari diringi lagu tembang kenangan persembahan dari para
alumni dan beberapa guru yang membawa momory ke masa-masa di sekolah dulu.
Reuni Angkatan ’92 ini merupakan
reuni perdana setelah 21 tahun berpisah. Setelah lulus, mereka berpisah untuk
menempuh jalannya masing-masing. Ada yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi,
bekerja, merantau ke luar negeri, bahkan ada yang langsung menikah muda.
Meskipun sudah berpisah, namun
tetap berkomunikasi sehingga hubungan tetap terjalin. Alumni SMK Pratiwi yang
dahulunya bernama SMEA ini tersebar di beberapa wilayah Indonesia, diantaranya
Jabodebek dan ada yang masih menetap di Singkawang dan Pontianak. Ada juga yang
berjuang dengan melanjutkan hidup dan berkairer di Taiwan.
“Melepas rasa rindu setelah 21 tahun
tidak bertemu. Dengan adanya reuni jadi bisa bernostalgia kembali, bisa senang-senang
bareng,” tutur Ketua Panitia, Lukas Chang.
Hal senada diungkapkan Sau Phen atau
yang disapa David, bahwa reuni perdana ini dapat dijadikan momentum atau cikal
bakal bagi reuni-reuni bagi angkatan lainnya, bahkan dapat mengarah kepada
reuni akbar sebagai agenda jangka panjang.
“Selain mempererat hubungan
pertemanan dan persaudaraan sesama alumni, kami berencana kedepannya akan
membuat kegiatan yang bermanfaat bagi para alumni dan para
guru.” jelas penguasa garmen sukses di Jakarta ini penuh semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar